Selasa, 10 Desember 2013

Nama Indonesia

Komunitas Babad Bandayuda, 15 September 2013 pukul 6:26

Nama Indonesia tercetus pada saat jamuan makan malam tepatnya pada tanggal 14 April 1917. Para pelajar Indonesia (dulu Hindia Belanda) yang sedang berada di Negara Belanda diundang makan malam di Hotel Paulenz, Den Haag. Mereka adalah Soewardi Soerjaningrat, Abdul Moeis, R.M.A. Soerjo Poetro, dan kawan-kawan. Mereka tengah gencar-gencarnya memperjuangkan kemerdekaan Indonesia lewat perkumpulan pemuda sebangsa di Belanda. Ketika piring dan sendok garpu berdentingan inilah, Soerjo Poetro (paman Soewardi Soerjaningrat) yang dikena sebagai penulis handal di Majalah Hindia Poetra jadi pusat perhatian. Apa pasal? Sebab ucapan beliau selalu tampil beda. Soerjo berkali-kali menyebut “Indonesia”, padahal yang lainnya kalau tidak menyebut “IndiĆ«” ya “IndiĆ«rs”. Sejak saat itulah, para pelajar kita mulai kompak mengganti istilah Hindia Belanda menjadi Indonesia. Setahun kemudian, 12 Januari 1918, sebuah organisasi pelajar, untuk pertama kalinya memakai nama Indonesia. Namanya Indonesische Verbond van Studeerenden ( Serikat Pelajar Indonesia).
Lalu darimanakah nama itu didapat? Menurut M. Hatta, nama Indonesia sudah disebut oleh sarjana asal Jerman, Bastian, pada tahun 1884. G.R. Logan, seorang etnolog Inggris juga sudah menyebut nama Indonesia pada tahun 1850. Waktu itu ia menulis buku mengenai bangsa yang tinggal di kepulauan penghasil rempah-rempah. Saat itu orang Eropa memang banyak yang mengartikan “daerah penghasil rempah di timur” dengan kata India. Nah, Logan menggabungkan kata “India” dengan “Nesos” yang berarti kepulauan.
India + Nesos jadilah Indonesia.



-wahyu wiguno-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar